Nyadran

Nyadran, kalo menurut versi ane sendiri yang berdasarkan pengalaman ane, nyadran ato sadranan merupakan tradisi turun temurun dari orang tua kami yang dilaksanakan tiap bulan Ruwah dalam penanggalan Jawa ato bulan Sya'ban dalam penggalan Hijriah. Di desa ane pelaksanaan nyadran biasanya sepuluh hari sebelum puasa Ramadhan. Tradisinya dengan bawa makanan kecil ato biasa disebut jajanan pasar plus nasi tumpeng plus ingkung. Acaranya dilaksanakan di makam, tapi bukan ditengah-tengah kuburan melainkan dijalanan pinggir makam. Acaranya dimulai pukul 9 pagi. Sebelum pukul 9 warga kudu harus sampe makam dan sudah noto-noto panganan. Acara dimulai dengan bacaan tahlil tasbih tahmid dan doa-doa yang intinya meminta berkah pada Allah SWT, dan mendoakan para ahli kubur yang sudah meninggal. Kalo menurut ane, nyadranan juga bisa digunakan buat kita-kita biar ingat mati. Dengan ingat mati diharapkan bisa menambah keimanan dan ketakwaan kita. Nambah ngibadah kita kepada Allah SWT. . Sadranan juga sering dijadikan momen buat kumpul-kumpul keluarga. Sanak saudara yang udah lama gak pulang ato merantau pasti pas nyadran pada pulang.
Hikmah dibalik nyadran :
  • Sama tetangga lebih rukun
  • Ingat Mati 
  • Tambah iman dan takwa
  • Menyatukan keluarga
Pict




0 komentar:

Post a Comment